Rabu, 29 Oktober 2008

Taping MTGW tgl 28 Okt di Metro TV












Banyak Cerita seru dan hangat. Padahal buat menuju ke Metro TV hujan...hampir ja gak jadi ke Metro TV. Walau Hujan, Becek tapi untung ada Ouwjeg heheheh. Jadi dech ketemu ma sahabat-sahabat super member.
Ada Pa Irgi, Pa Eko,Kang Peri Umar Farouk,Pa Tommy,dan sahabat baru Pa Linov sayang gak photo bareng ya

Kamis, 23 Oktober 2008

Kangen Tangkuban





Entahlah buat saya Bandung adalah segalanya. Banyak yang indah di kota ini,ada seru,tawa,dan airmata.

Sebenarnya sich lagi kangen Hiking Malemnya....ihhh seru banget tuch..apalagi pas terang bulan wuiiihhh kyeeereeeeeen banget.Start dari belakang vila istana bunga setelah kami melaksanakan sholat maghrib dan isya sekaligus, terus melewati perkebunan teh menuju tangkuban........seru banget...sekalian bisa liat bandung dari atas. Asli indah banget dan bisa teriak sepuasnyaa.Jalanan yang menanjak kadang menurun gelap hanya cahaya bulan yang kita gunakan. Itulah mengapa saya juga jadi suka cahaya bulan.Di perkebuan teh yang sejuk dan dingin banget....kita bersimulasi perang-perangan....wah seru lho....

Hiking malem tanpa membawa tenda memaksa kami menginap istirahat dan tidur sejenak diantara pohon-pohon.Jangan di tanya tentang dinginnya...sampe lili sahabat kami menangis

Menunggu pagi, kami tidur di sela-sela pohon dan saling berhimpitan untuk mengurangi rasa dingin.Setelah kami sholat subuh kami melanjutkan perjalanan. Uggghhhh jadi mau lagi....Kangen Bangeeeeeet

Kamis, 16 Oktober 2008

Usah Kau Lara Sendiri


Ku lihat mendung menghalangi
Pancaran wajahmu
Tak terbiasa ku dapati terdiam mendura
Apa gerangan bergemuruh diruang benakmu
Sekilas galau mata ingin berbagi cerita
Kudatangi sahabat bagi jiwa
Saat batin merintih
Usah kau lara sendiri
Masih ada asa tersisa
Letakanlah tangannu di atas bahuku
Biar terbagi beban itu
Dan tegar dirimu
Di depan sana Cahaya kecil tuk memandu
Tak hilang arah kita berjalan menghadapinya.
Sekali sempat kau mengeluh,kuatkanlah bertahan?
Satu persatu jalinan kawan beranjak menjauh.

Senin, 13 Oktober 2008

Diskusi dengan Kang PUF tentang menulis #1

Wah hari ini lumayan dapet ilmu menulis Gratis dari Kang Peri lewat YM. 14 Okt'08 dimulai Pk. 10.50.07

PUF : Tulisan saya mau saya upload. Tapi kayaknya mailing list masih lesu. Timing is everything

Dianti : Iya niey,kemaren dianti dah posting tapi tau dech gak dimuat

PUF : Belum x

Dianti : Yuuupz. Tulisan dianti meneruskan tulisan kang peri yang judulnya Bintang,dianti kirim tulisan judulnya dibalik kesuksesan Andrea Hirata dalam Novel dan Film Laskar Pelangi.

PUF : Kalo gitu japri dong

Dianti : :) dah di kirim.Silahkan dikoreksi ya biar dianti tambah bisa dalam menulis

PUF : Udah bagus gitu kok nulisnya hanya tinggal "Care to others frame". Kamu nulis masih seperti untuk diri sendiri.

Dianti : Caranya gimana ?

PUF : Baca lagi dengan membayangkan sebagai orang lain. Jadikan problemmu di tulisan sebagai milik semua orang.

Dianti : ooooo

PUF : Tulisan yang everlasting adalah tulisan yang "membangun gedung",bukan "membangun dinding" atau "menumpuk bata".

Dianti : Maksudnya ?

PUF : ke3 nya sama menulis. Tapi Neurological levelnya sangat berbeda. Ada 3 orang tukang bangunan ditanya sedang apa? Yang 1 jawab : sedang menumpuk bata. Yang ke 2 : sedang membangun dinding. Yang Terakhir Membangun istana. Padahal ke 3 nya sama,sedang membangun bata. Kamu sedang 'masang-masang huruf" membangun tulisan atau mengembangkan pribadi.

MT Space 1 #

Tidak ada kesalahan yang permanen.

Kesalahan apapun, bila kemudian keadaannya di terima,potensinya di gunakan,tidak bisa lagi di sebut kesalahan.

Kegagalan itu di sebabkan oleh kesalahan. Tetapi bila kesalahan itu tidak permanen,maka yang kita sebut sebagai kegagalan adalah kesempatan yang sedang menunggu waktunya untuk disebut keberhasilan.

Keberhasilan adalah hak orang-orang berhasil adalah orang-orang yang berani mengambil haknya.

You've Got Friend

Sahabat menjadikan kehidupan kita penting. Karena tanpa keberadaannya nilai kita kurang

(Mario Teguh)

Mempunyai sahabat-sahabat terbaik adalah anugrah terbesar buat saya.Bisa berbagi sedih,tawa,air mata dan bahagia.Ada Bang Azrul yang selalu menjadi kakak terbaik,ada Yana yang selalu bisa mendengarkan keluh kesah. Bisa telp berjam-jam untuk mendengarkan marah saya yang saya tahan dari awal kejadian. Biasanya saya telp Yana pada jam sesudah makan malam.Banyak hal yang di bicarakan,sampai-sampai di ganggu ma prajurit kecilnya yang cerewet dan lucu. Dan mau tidak mau saya juga mesti berbagi cerita dengan prajurit kecilnya yang lucu. Walau banyak mis kosakata karena cadel dan ah..cuma dia sendiri yang mengerti bahasanya.....

Sendiri,tapi di kelilingi oleh sahabat-sahabat sejati adalah bentuk kepercayaan Allah kepada saya. Sampai dengan saat ini kami tetap bersahabat. Walaupun kami sudah terpisah hampir 5 tahun yang lalu.Ya kami lose contact selama 5 tahun.....tapi ternyata Allah mempertemukan kami jua. Subhanaallah....Maha Suci Engkau ya Allah.

Akan ada keajaiban, begitulah bila engkau peraya.Tidak ada perhitungan yang bisa menjelaskan keajaiban yang datang dari keyakinan.

(Mario Teguh)

Kadang saya juga hampir tidak bisa mempercayai ini,tapi rupanya....rasa kangen yang membucah di dada ini menjadi daya tarik Tuhan untuk mempekerjakan alam dan lewat teknologi canggih kita bersua.Tak lupa saya ucapkan terima kasih saya buat Bang Ali yang telah memberikan dua nomer telephone sahabat saya. Jazakallahu khairan katsira.

Sahabat tidak memiliki kepentingan lain dari diri kita kecuali membantu kita menjadi pribadi yang berbahagia dengan pilihan-pilihan baik kita.

(Mario Teguh)

Rabu, 08 Oktober 2008

Bangkit atau Tidak ,itu saja !

Telah berapa lubang kehidupan yang ceruknya menjegal langkah lalu menjerembabkan kita ke dalam kubangan kekeliruan,dosa dan kekhilafan?. Telah berapa jurang kehidupan yang nganganya menyambut pelanting langkah kita lalu menghempaskan kita ke pojok gelap usia?.Hitunglah mungkin kita ingat,mungkin juga lupa.

Yang kita ingat dari lubang dan jurang itu,umumnya adalah kenestapaan penuh sesal dan muramnya hari-hari di belakang dan di depan kita. Tak ada celah lain dari memori kita yang bisa di isi dengan hal lain kecuali sesal dan muram.Padahal,sebelum maut bener-bener tiba,hari-hari masih membentangkan jalannya,usia masih mendenyutkan nafasnya. Mengapa kita membiarkan lubang dan jurang mempercepat keputusan kita untuk bertemu dengan maut.

Lubang dan jurang memang satu hal,ttetapi ada hal lain yang lebih penting untuk kita pikirkan,karena ia menjadi kehidupan kita di hari-hari kedepan. Hal lain itu adalah bangkit. Ya Bangkit atau Tidak adalah persoalan utama yang menentukan : Mana yanglebih perkasa, Lubang dan Jurang atau Kita ?

Lubang dan jurang tak akan tercabut dari rute hidup ini karena ia adalah dekor bagi tabiat jalan kehidupan. Jadi ,bagi kita bukan lubang dan jurang yang menjadi persoalan, melainkan bangkit atau tidak. Kebangkitan usai terjerembab dan terpelanting akan menjadi ciri pendefinisi daya tahan yang menampung sejumlah modal dalam diri kita : Kekuatan optimis dan kekuatan ilmu.Kekuatan optimis menjadi indikator iman,karena hanya orang-orang tak beriman saja yang cepat putus asa.Sedangkan kekuatan ilmu menjadi penentu,sedalam apa lubang dan jurang yang menghadang sekaligus sekuat apa usaha untuk bangkit. Sebab ketinggian ilmu berbanding lurus dengan derajat amalan,semakin banyak ilmu makin tinggi tuntutan pengamalannya.

Nah,bangkit atau tidak adalah kata terakhir yang harus kita"wiridkan"sebelum kita betul-betul yakin dengan pilihan garis hidup kita. Sebab dimanapun garis itu kita torehkan, di situ pula lubang dan jurang bercokolan. Tak ada kata lain setelah kita terjerembab dan terpelanting. Bangkit atau Tidak, Itu saja ! Coz....We have to right be Happy

Selasa, 07 Oktober 2008

Pulang Kampung


Sabtu,26 September 2008.
Setelah sahur,biasanya hari sabtu kami tidur kembali,tapi...langsung beresin dapur,mulai dari cuci baju,cuci piring,mengepel dan membereskan tempat tidur kami.menggulung karpet dan bed cover...ya hari ini kami bersiap pulang kampung buat lebaran. Aku sendiri ke Indramayu,sedangkan dwi ke Palembang.

Jam sudah menunjukkan setengah 6 pagi,kami bergegas keluar kontrakan kami di kawasan lebak bulus. Saya menuju kampung rambutan seddangkan dwi menuju bandara cengkareng.

Perjalanan menggunakan bis menuju subang,alhamdulillah saya termasuk yang beruntung bisa pulang kampung dengan ongkos murah,hanya membayar 20 ribu dengan bis AC..adalah sangat murah menurut saya. Tapi masalah timbul ketika bis kami dah di pintu to keluar sadang......puluhan bis mengantri buat keluar tol....
aha...saya menggumam..sembari mengambil buku bacaan.Enaknya macet begini baca buku......suasana makin panas,banyak orang di sekitar saya mulai ada yang mengeluh..kepanasan sampai akhirnya ada gadis cantik yg hampir pingsan,kubantu memberikan minyak kayu putih untuk pertolongan pertama.alhamdulillah ada pemuda baik memberikan tempat duduknya.Gadis itu tertidur ...

Saya menghela nafas panjang sambil beristighfar...Ya Allah.....ternyata kita masih ada di pintu to keluar sadang..tak bergerak....waktu sudah satu jam...

Ku nikmati perjalanan bis ini,padat,merayap dan bikin pening juga BT...akhirnyanya setalah 4 jam dari tol keluar sadang menuju ke subang.Biasanya hanya bisa di tempuh 1 sampai 1 1/2 jam.Alhamdulillah nyampe juga di subang jam 12 tepat.Saya melanjutkan perjalanan dengan angkot menuju kampung halaman saya sekitar 1 jam lagi.Alhamdulillah sampe rumah..kupeluk Ibu ku tercinta...kangen ini...terobati....